LAPORAN
TANAMAN HIDROPONIK KANGKUNG
Nama : AGUNG PURNOMO
Kelas :
IX B
SMP DIPONEGORO
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah berjudul tentang hasil pengamtan praktikum hidroponik.
Dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi karena
keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan
acuan.Namun, berkat bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami
selesaikan.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak,
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki
banyak kekurangan. Apalagi pengetahuan penyusun juga masih belum seberapa
mengenai hal yang dibahas dalam makalah ini.Oleh karena itu, kritik dan saran
yang positif sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini
dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk saat ini dan
dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang.Amin.
Majenang, 15 Maret 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
Latar Belakang .......................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
Hidrponik .................................................................................................................. 3
Kangkung ................................................................................................................... 5
BAB III ALAT BAHAN DAN TAHAP – TAHAP TUMBUHAN...................................... 7
Alat dan Bahan ......................................................................................................... 7
Tanggal Penelitian / Pengamatan ............................................................................ 7
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 8
Kesimpulan ................................................................................................................ 8
Saran ......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia moderen ini pertanian juga semakin maju,
untuk menjawab masalah yang semakin sempitnya lahan pertanian dikarenakan alih
fungsi lahan pertanian yang katanya lebih menguntungkan daripada digunakan
untuk pertanian, seperti pembukaan swalayan, tempat- tempat hiburan, dan lain
sebagainya. Padahal kita ketahui mayoritas masyarakat negara kita hidup dari
bertani, sehingga lahan yang digunakan untuk menghidupi mereka dan keluarganya
di alih fungsikan, maka tidak ada yang dapat mereka andalkan untuk memenuhi
kebutuhannya. Bercermin dari masalah itu maka solusi muncul untuk membantu
keadaan pertanian kita yang semakin terpinggirkan, khususnya para petani yang
telah kehilangan sawah- sawah mereka. Solusi tersebut salah satunya berupa
sistem tanam yang tidak menggunakan media yang selama ini dianggap sebagai
media satu- satunya untuk bertanam. Media tersebut berupa media non tanah, bisa
berupa air, udara, maupun jenis lain yang selain tanah, seperti arang sekang, pasir
dan lain sebagainya.
Metode hidroponik merupakan metode menumbuhkan tanaman
didalam larutan nutrisi tanpa menggunakan media tanah. Ditinjau dari segi
sains, hidroponik telah membuktikan bahwa tanah tidak diperlukan untuk
menumbuhkan tanaman, kecuali unsur- unsur, mineral dan zat- zat makanan seperti
dalam tanah. Dengan mengeliminasi tanah berarti juga mengeliminasi hama atau
penyakit yang ada didalam tanah dan mengurangi pengendalian tanah secara teliti
nutrisi tanaman. Dalam larutan hidroponik telah tersedia zat- zat makanan untuk
tumbuhan dengan perbandingan yang tepat, sehingga dapat mengurangi stress pada
tanaman, lebih cepat matang dan panenpun akan lebih bagus kualitasnya. Media
tanam hidroponik berfungsi sebagai- penegak tanaman agar tidak roboh dan juga
sebagai penghantar cairan unsur hara. Jadi, ada beberapa jenis media tanam yang
boleh dipakai, seperti rock wol, pasir, tembikar, arang, dan sabut kelapa.
Hanya, media yang akan kita gunakan itu harus kita sesuaikan dengan tanamannya.
Untuk tanaman hias disarankan menggunakan media tanam batu apung.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan dari
penelitian / pengamatan ini yaitu sebagai berikut :
a.
Bagaimana tata
cara dalam hidroponik ?
b.
Bagaimana tata
cara pembenihan dalam hidroponik ?
c.
Bagaimana tata
cara penanaman dalam hidroponik ?
d.
Bagaimana
tata cara perawatan hidroponik ?
e.
Bagaimana
pertumbuhan tanaman hidroponik ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari
penelitian pengamatan ini yaitu sebagai berikut :
a.
Untuk
mengetahui tata cara dalam hidroponik
b.
Untuk mengetahui
tata cara pembenihan dalam hidroponik
c.
Untuk
mengetahui tata cara penanaman dalam hidroponik
d.
Untuk
mengetahui tata cara perawatan hidroponik
e.
Untuk
mengetahui pertumbuhan tanaman hidroponik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hidroponik
Hidroponik (hydroponics) adalah cara
bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan
umum, istilah ini dikenal sebagai "bercocok tanam tanpa tanah".
Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air
atau bahan yang bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir
kali,
kerikil, spons, sabut kelapa, arang
kayu, dan sebagainya.
Istilah hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke,
seorang agronomis dari Universitas California, USA. Hasil percobaannya berupa
tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak
berisi mineral hasil uji cobanya.
Maka sejak itu hidroponik berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut
pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya hidroponik tidak lagi
sebatas di laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat
diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga.
Kelebihan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut:
1) Perawatan
lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.
2) Pemakaian
pupuk lebih hemat.
3) Tanaman
hidroponik dapat tumbuh lebih pesat dengan keadaan tidak kotor dan tidak rusak.
4) Beberapa
jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim.
5) Keterbatasan
ruang dan tempat bukanlah halangan
6) Bila
ada tanaman yang mati dapat langsung diganti dengan mudah dengan tanaman baru.
7) Produksi
tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanah Biasa.
Macam – macam teknik hidroponik
Ada enam teknik penanaman yang dapat Anda gunakan
dalam berkebun hidroponik. Keenam teknik ini memiliki keunggulan dan
kekurangannya masing-masing. Untuk memilih teknik yang sesuai dengan minat
Anda, berikut ini penjelasan mengenai keenam teknik berkebun hidroponik.
1. Wick
System
Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan
populer digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi
mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis
sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik untuk
tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik
untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.
2. Ebb & Flow
System
Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam
sebuah wadah yang kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi
dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan
pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup
besar dan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling
mengganggu.
3. NFT (Nutrient
Film Technique) System
Sistem ini merupakan cara yang paling
populer dalam istilah hidroponik. Konsepnya sederhana dengan menempatkan
tanaman dalam sebuah wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung
dalam larutan nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang
terlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok
diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.
4. Aeroponic System
Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda
memperoleh hasil yang baik dan tercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya.
Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut langsung
masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak
mengandung oksigen.
5. Drip System
Selain wick system, sistem
tetes (drip system) merupakan cara yang populer yang digunakan dalam
berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timermengontrol pompa,
sehingga pada saat pompa dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing-masing
tanaman.
6. Water Culture
System
Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman
yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke
akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga.
Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara
diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin
gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk
mengambil air nutrisi.
B. Kangkung
a. Klasifikasi
Kangkung
KINGDOM
: Plantae (Tumbuhan)
SUB
KINGDOM : Tracheobionta (Tumbuhan
Berpembuluh)
SUPER
DIVISI : Spermatophyta (Tumbuhan
Berbiji)
DIVISI
: Magnoliophyta (Tumbuhan
Berbunga)
KELAS
: Magnoliopsida (Tumbuhan
Dikotil)
SUB
KELAS : Asteridae
ORDO
: Solanales
FAMILI
: Convolvulaceae
GENUS
: Ipomoea
L.
SPESIES
: Ipomoea aquatic Forssk.
b. Morfologi Tanaman Kangkung
Adapun morfologi kangkung sebagai
berikut :
1. Akar
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat
tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran
tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah
sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150
cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.
2. Batang
Batang kangkung bulat dan berlubang,
berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali
keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya
akan merayap (menjalar).
3. Daun
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku
batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang
dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun
tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun
bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung
dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat.
4. Bunga
Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan
daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung .
5. Buah
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya
berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya.
Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran
kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.
6. Biji
Biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna
cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis
kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara
generative.




BAB III
ALAT DAN BAHAN
A. Alat Dan Bahan
ALAT
|
BAHAN
|
Solder
|
Benih
Kangkung
|
Kater
|
Kain Panel
|
Gunting
|
Botol
Bekas
|
Arang Sekang
|
Nutrisi
|
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa
menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral
bernutrisi atau bahana lainnya yang mengandung unsure hara. Teknik hidroponik
ini juga terjamin kebebasannya dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih
cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati bisa diganti
dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan memberikan hasil yang continue,
dan lain sebagainya.
Beberapa factor penting yang harus diperhatikan
larutan nutrisi, media, dan oksigen. Prospek usaha dengan menggunakan teknik
budidaya hidroponik ini sangat bagus sekali.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan kepada pembaca
adalah, pembaca diharapkan untuk dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik
secara maksimal.Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi
pangan terutama jenis-jenis tanaman holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi walaupun dengan keadaan lahan yang minim.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-kangkung/31
mei 1015
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfolgi-tanaman-kangkung/16
mei 2016
Tidak ada komentar:
Write komentar