Sabtu, 17 Maret 2018

LAPORAN : Tanaman Hidroponik Kangkung


LAPORAN

TANAMAN HIDROPONIK KANGKUNG




Nama                                     : AGUNG PURNOMO
Kelas                                      : IX B




SMP DIPONEGORO




KATA PENGANTAR


          Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah berjudul tentang hasil pengamtan praktikum hidroponik.

            Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi karena keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan acuan.Namun, berkat bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Apalagi pengetahuan penyusun juga masih belum seberapa mengenai hal yang dibahas dalam makalah ini.Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk saat ini dan dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang.Amin.





Majenang, 15 Maret 2018





















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...................................................................................................  i
DAFTAR ISI ................................................................................................................  ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

Latar Belakang ..........................................................................................................  1
Rumusan Masalah ....................................................................................................  1
Tujuan .......................................................................................................................  2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................  3

Hidrponik  ..................................................................................................................  3
Kangkung ...................................................................................................................  5

BAB III ALAT BAHAN DAN TAHAP – TAHAP TUMBUHAN...................................... 7

Alat dan Bahan  .........................................................................................................  7
Tanggal Penelitian / Pengamatan ............................................................................  7

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................  8

Kesimpulan ................................................................................................................  8
Saran .........................................................................................................................  8

DAFTAR  PUSTAKA ...................................................................................................  9


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam dunia moderen ini pertanian juga semakin maju, untuk menjawab masalah yang semakin sempitnya lahan pertanian dikarenakan alih fungsi lahan pertanian yang katanya lebih menguntungkan daripada digunakan untuk pertanian, seperti pembukaan swalayan, tempat- tempat hiburan, dan lain sebagainya. Padahal kita ketahui mayoritas masyarakat negara kita hidup dari bertani, sehingga lahan yang digunakan untuk menghidupi mereka dan keluarganya di alih fungsikan, maka tidak ada yang dapat mereka andalkan untuk memenuhi kebutuhannya. Bercermin dari masalah itu maka solusi muncul untuk membantu keadaan pertanian kita yang semakin terpinggirkan, khususnya para petani yang telah kehilangan sawah- sawah mereka. Solusi tersebut salah satunya berupa sistem tanam yang tidak menggunakan media yang selama ini dianggap sebagai media satu- satunya untuk bertanam. Media tersebut berupa media non tanah, bisa berupa air, udara, maupun jenis lain yang selain tanah, seperti arang sekang, pasir dan lain sebagainya.

Metode hidroponik merupakan metode menumbuhkan tanaman didalam larutan nutrisi tanpa menggunakan media tanah. Ditinjau dari segi sains, hidroponik telah membuktikan bahwa tanah tidak diperlukan untuk menumbuhkan tanaman, kecuali unsur- unsur, mineral dan zat- zat makanan seperti dalam tanah. Dengan mengeliminasi tanah berarti juga mengeliminasi hama atau penyakit yang ada didalam tanah dan mengurangi pengendalian tanah secara teliti nutrisi tanaman. Dalam larutan hidroponik telah tersedia zat- zat makanan untuk tumbuhan dengan perbandingan yang tepat, sehingga dapat mengurangi stress pada tanaman, lebih cepat matang dan panenpun akan lebih bagus kualitasnya. Media tanam hidroponik berfungsi sebagai- penegak tanaman agar tidak roboh dan juga sebagai penghantar cairan unsur hara. Jadi, ada beberapa jenis media tanam yang boleh dipakai, seperti rock wol, pasir, tembikar, arang, dan sabut kelapa. Hanya, media yang akan kita gunakan itu harus kita sesuaikan dengan tanamannya. Untuk tanaman hias disarankan menggunakan media tanam batu apung.

B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan dari penelitian / pengamatan ini yaitu sebagai berikut :
a.      Bagaimana tata cara dalam hidroponik ?
b.      Bagaimana  tata cara pembenihan dalam hidroponik ?
c.       Bagaimana tata cara penanaman dalam hidroponik ?
d.      Bagaimana tata cara perawatan hidroponik ?
e.      Bagaimana pertumbuhan tanaman hidroponik ?




C.    Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian pengamatan ini yaitu sebagai berikut :
a.      Untuk mengetahui tata cara dalam hidroponik
b.      Untuk mengetahui tata cara pembenihan dalam hidroponik
c.       Untuk mengetahui tata cara penanaman dalam hidroponik
d.      Untuk mengetahui tata cara perawatan hidroponik
e.      Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman hidroponik

































BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Hidroponik
Hidroponik (hydroponics) adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagai "bercocok tanam tanpa tanah". 
              Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang          menggunakan  air atau bahan yang bersifat porus, seperti  pecahan  genting, pasir kali,
kerikil, spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.
             Istilah hidroponik lahir tahun 1936, untuk memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA. Hasil percobaannya berupa tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak
berisi mineral hasil uji cobanya.
             Maka sejak itu hidroponik berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya hidroponik tidak lagi sebatas di laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat diterapkan siapa saja, termasuk ibu rumah tangga.
              Kelebihan sistem tanam hidroponik antara lain sebagai berikut:
1)      Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol.
2)      Pemakaian pupuk lebih hemat.
3)      Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih pesat dengan keadaan tidak kotor dan tidak rusak.
4)      Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim.
5)      Keterbatasan ruang dan tempat bukanlah halangan
6)      Bila ada tanaman yang mati dapat langsung diganti dengan mudah dengan tanaman baru.
7)      Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanah Biasa.

Macam – macam teknik hidroponik

Ada enam teknik penanaman yang dapat Anda gunakan dalam berkebun hidroponik. Keenam teknik ini memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Untuk memilih teknik yang sesuai dengan minat Anda, berikut ini penjelasan mengenai keenam teknik berkebun hidroponik.
      

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6XgRIpubpw0wRqVblMTJu2cQ9xiRwwuvp7wJETgzmxgplQTkFGR9q1c34UrtTa8mHSo6K5fU3Jb9_tXbVHlbYh6o0VW6rbFx1DWlWvd5x6sJDRXos_APK7TUVkVizEXcFh1w4BWb95ic/s320/as.gif
1.      Wick System
   Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.

2.      Ebb & Flow System
   Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besar dan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.

3.      NFT (Nutrient Film Technique) System
   Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.

4.      Aeroponic System
   Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda memperoleh hasil yang baik dan tercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen.

5.      Drip System
   Selain wick system, sistem tetes (drip system) merupakan cara yang populer yang digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timermengontrol pompa, sehingga pada saat pompa dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.


6.      Water Culture System
   Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk mengambil air nutrisi.


B.     Kangkung
a.      Klasifikasi Kangkung
 KINGDOM               : Plantae (Tumbuhan)
 SUB KINGDOM       : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
 SUPER DIVISI         : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
 DIVISI                                   : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
 KELAS                       : Magnoliopsida (Tumbuhan Dikotil)
 SUB KELAS             : Asteridae
 ORDO                        : Solanales
 FAMILI                     : Convolvulaceae
 GENUS                      : Ipomoea L.
 SPESIES                    : Ipomoea aquatic Forssk.

b.      Morfologi Tanaman Kangkung
Adapun morfologi kangkung sebagai berikut :

1. Akar
 Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.

2.  Batang
 Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar).

3. Daun
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang     dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat.


4. Bunga
Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung .

5. Buah
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.

6. Biji
Biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generative.


Description: C:\Users\Z380\Pictures\New folder\P_20180315_160907.jpgDescription: C:\Users\Z380\Pictures\New folder\P_20180315_161026.jpg







BAB III
ALAT DAN BAHAN
                                                                               

A.     Alat Dan Bahan

ALAT
BAHAN
Solder
Benih Kangkung
Kater                        
Kain Panel
Gunting
Botol Bekas
Arang Sekang
Nutrisi

























                                                   



BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahana lainnya yang mengandung unsure hara. Teknik hidroponik ini juga terjamin kebebasannya dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan memberikan hasil yang continue, dan lain sebagainya.
Beberapa factor penting yang harus diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen. Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus sekali.

B.     Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan kepada pembaca adalah, pembaca diharapkan untuk dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal.Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan terutama jenis-jenis tanaman holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi walaupun dengan keadaan lahan yang minim.
























DAFTAR PUSTAKA

http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-kangkung/31 mei 1015
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfolgi-tanaman-kangkung/16 mei 2016

Tidak ada komentar:
Write komentar