34 Provinsi di
Indonesia Beserta Ibukotanya
Nama-nama 34 Provinsi
di Indonesia beserta Nama Ibukotanya
-
Provinsi Nanggro Aceh Darussalam yang beribukota di Kota Banda Aceh
-
Provinsi Sumatera Utara yang beribukota di Kota Medan
-
Provinsi Sumatera Barat yang beribukota di Kota Padang
-
Provinsi Riau yang beribukota di Kota Pekan Baru
-
Provinsi Kepulauan Riau yang beribukota di Kota Tanjung Pinang
-
Provinsi Jambi yang beribukota di Kota Jambi
-
Provinsi Sumatera Selatan yang beribukota di Kota Palembang
-
Provinsi Bangka Belitung yang beribukota di Kota Pangkal Pinang
-
Provinsi Bengkulu yang beribukota di Kota Bengkulu
-
Provinsi Lampung yang beribukota di Kota Bandar Lampung
-
Provinsi DKI Jakarta yang beribukota di Kota Jakarta
-
Provinsi Jawa Barat yang beribukota di Kota Bandung
-
Provinsi Banten yang beribukota di Kota Serang
-
Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Kota Semarang
-
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang beribukota di Kota Yogyakarta
-
Provinsi Jawa Timur yang beribukota di Kota Surabaya
-
Provinsi Bali yang beribukota di Kota Denpasar
-
Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Kota Mataram
-
Provinsi Nusa Tenggara Timur yang beribukota di Kota Kupang
-
Provinsi Kalimantan Barat yang beribukota di Kota Pontianak
-
Provinsi Kalimantan Tengah yang beribukota di Kota Palangkaraya
-
Provinsi Kalimantan Selatan yang beribukota di Kota Banjarmasin
-
Provinsi Kalimantan Timur yang beribukota di Kota Samarinda
-
Provinsi Kalimantan Utara yang beribukota di Kota Tanjung Selor
-
Provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Kota Manado
-
Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Kota Mamuju
-
Provinsi Sulawesi Tengah yang beribukota di Kota Palu
-
Provinsi Sulawesi Tenggara yang beribukota di Kota Kendari
-
Provinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Kota Makassar
-
Provinsi Gorontalo yang beribukota di Kota Gorontalo
-
Provinsi Maluku yang beribukota di Kota Ambon
-
Provinsi Maluku Utara yang beribukota di Kota Sofifi
-
Provinsi Papua Barat yang beribukota di Kota Kota Manokwari
-
Provinsi Papua yang beribukota di Kota Jayapura
5 Kota / Kabupaten
Percontohan di Indonesia
Menteri Sosial
Salim Segaf Al Jufri meluncurkan lima kabupaten dan kota sebagai daerah
sejahtera yang nantinya akan menjadi percontohan.
“Lima
kabupaten dan kota ini kita lakukan uji coba sebagai kabupaten dan kota
sejahtera,” kata Mensos pada peluncuran dan penandatanganan MoU Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial Terpadu Menuju Kota Sejahtera (PKST MKS) di Jakarta, Rabu
malam.
Kelima
kabupaten/kota yang dinilai layak sebagai daerah sejahtera tersebut yaitu Kota
Sukabumi di Jawa Barat, Kota Payakumbuh Sumatera Barat, Kabupaten Sragen Jawa
Tengah, Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan dan Kabupaten Berau Kalimantan
Timur.
Mensos
menjelaskan, penilaian yang dilakukan terhadap kelima daerah tersebut sehingga
layak disebut sebagai kabupaten dan kota sejahtera diantaranya dilihat dari
kondisi daerah, kesiapan pemerintah daerah dan berdasarkan verfikasi yang dilakukan
Kementerian Sosial terkait sejauh mana kesiapan daerah.
“Kita inginkan
kesiapan daerah dimana nanti tersedia pelayanan satu pintu untuk melayani
berbagai permasalahan sosial seperti lansia terlantar, anak terlantar,
kemiskinan, pengangguran, kecacatan dan sebagainya,” ujar Mensos.
Menurut Mensos
sebuah kabupaten atau kota yang sejahtera harus layak anak, layak bagi lansia,
berkurang jumlah kemiskinan serta pengangguran dan masalah-masalah sosial
lainnya.
“Saya memberi
apresiasi seluruh kabupaten kota punya semangat untuk memberikan pelayanan
terpadu karena sangat penting sebab masalah anak terlantar, kecacatan, lansia,
masalah kemiskinan harus diselesaikan secara terpadu,” tambah dia.
Kementerian
Sosial tetap akan memberi bantuan dalam bidang penyiapan pekerja sosial sebab
dibutuhkan tenaga pekerja sosial yang profesional untuk menyelesaikan
masalah-masalah tersebut.
Mensos optimis
kabupaten dan kota sejahtera akan berhasil dan bisa dicontoh oleh daerah lain
di Indonesia. (D016/M009)
Tiga Kabupaten Indonesia Jadi
Percontohan
Penanganan Gawat Terpadu
Tuban (Antara
Jatim) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprogramkan tiga kabupaten di
Indonesia yaitu Tuban di Jawa Timur, Kendal di Jawa Tengah dan Cirebon di
Jawa Barat, menjadi kabupaten percontohan sistem penanganan gawat darurat
terpadu (SPGDT).
"Tiga
kabupaten ini dijadikan model SPGDT karena lokasinya di pantura, dengan tingkat
kecelakaan yang tinggi," kata Ketua Umum Ikatan Konsultan Kesehatan
Indonesia (Ikessido) Dr.dr.Supriyantoro, di Tuban, Kamis.
Dengan
demikian, menurut dia, kalau memang tiga kabupaten model SPGDT dalam praktiknya
sudah bisa berjalan dengan baik maka daerah lainnya bisa belajar dalam
mengembangkan SPGDT di tiga kabupaten itu.
"Di Tanah
Air baru ada sekitar 40 kabupaten yang mengembangkan SPGDT," jelas dia, di
sela-sela acara pelatihan dan penguatan SPGDT di Tuban.
Dari
Kementerian Kesehatan dr.Budi Silvana menjelaskan pengembangan SPGDT di Tanah
Air penting dilakukan karena angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia
menduduki peringkat kelima di dunia.
"Kalau
Hari Raya Idul Fitri angka kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban
jiwa, akan meningkat," katanya, menegaskan.
Oleh karena
itu, menurut dia juga Supriyanto, tiga kabupaten yang menjadi model percontohan
SPGDT ditetapkan di jalur pantura yang rawan kecelakaan lalu lintas pada Hari
Raya Idul Fitri.
"Dibutuhkan
komitmen bersama berbagai pihak mulai kepolisian, TNI, jajaran pemerintah
kabupaten (pemkab), rumah sakit (RS), juga masyarakat agar SPGDT bisa berjalan
baik," katanya, menegaskan.
Pada sambutan
di acara pelatihan dan penguatan SPGDT di Tuban itu, ia menegaskan program
SPGDT ini mengedepankan penanganan korban kecelakaan sebelum masuk rumah sakit
(RS). Selain itu, dalam menangani korban harus dilakukan dengan benar
agar korban tidak bertambah parah.
"Seperti
mobil ambulan harus tersedia untuk keadaan darurat yang bisa dimanfaatkan
secara langsung bukan harus menunggu keputusan bupati," ujarnya.
Begitu pula,
menurut dia, RS juga wajib menerima pasien korban kecelakaan lalu lintas atau
kalau RS setempat tidak mampu menangani maka wajib mencarikan RS lainnya.
Program
pelatihan dan penguatan SPGDT yang dibuka Bupati Tuban Fathul Huda diikuti 93
peserta dari berbagai pihak. Program SPGDT itu merupakan kerja sama Kemenkes,
Ikessindo dan perhimpunan dokter gawat darurat Indonesia (PKGDI).
"Program
SPGDT sudah ada sejak lama, tapi dalam pelaksanaannya tersendat," ucap
Supriyanto, menambahkan.
Tidak ada komentar:
Write komentar