Sabtu, 17 Maret 2018

34 Provinsi di Indonesia Beserta Ibukotanya


34 Provinsi di Indonesia Beserta Ibukotanya
Nama-nama 34 Provinsi di Indonesia beserta Nama Ibukotanya
  1.     Provinsi Nanggro Aceh Darussalam yang beribukota di Kota Banda Aceh
  2.     Provinsi Sumatera Utara yang beribukota di Kota Medan
  3.     Provinsi Sumatera Barat yang beribukota di Kota Padang
  4.     Provinsi Riau yang beribukota di Kota Pekan Baru
  5.     Provinsi Kepulauan Riau yang beribukota di Kota Tanjung Pinang
  6.     Provinsi Jambi yang beribukota di Kota Jambi
  7.     Provinsi Sumatera Selatan yang beribukota di Kota Palembang
  8.     Provinsi Bangka Belitung yang beribukota di Kota Pangkal Pinang
  9.     Provinsi Bengkulu yang beribukota di Kota Bengkulu
  10.     Provinsi Lampung yang beribukota di Kota Bandar Lampung
  11.     Provinsi DKI Jakarta yang beribukota di Kota Jakarta
  12.     Provinsi Jawa Barat yang beribukota di Kota Bandung
  13.     Provinsi Banten yang beribukota di Kota Serang
  14.     Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Kota Semarang
  15.     Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang beribukota di Kota Yogyakarta
  16.     Provinsi Jawa Timur yang beribukota di Kota Surabaya
  17.     Provinsi Bali yang beribukota di Kota Denpasar
  18.     Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Kota Mataram
  19.     Provinsi Nusa Tenggara Timur yang beribukota di Kota Kupang
  20.     Provinsi Kalimantan Barat yang beribukota di Kota Pontianak
  21.     Provinsi Kalimantan Tengah yang beribukota di Kota Palangkaraya
  22.     Provinsi Kalimantan Selatan yang beribukota di Kota Banjarmasin
  23.     Provinsi Kalimantan Timur yang beribukota di Kota Samarinda
  24.     Provinsi Kalimantan Utara yang beribukota di Kota Tanjung Selor
  25.     Provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Kota Manado
  26.     Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Kota Mamuju
  27.     Provinsi Sulawesi Tengah yang beribukota di Kota Palu
  28.     Provinsi Sulawesi Tenggara yang beribukota di Kota Kendari
  29.     Provinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Kota Makassar
  30.     Provinsi Gorontalo yang beribukota di Kota Gorontalo
  31.     Provinsi Maluku yang beribukota di Kota Ambon
  32.     Provinsi Maluku Utara yang beribukota di Kota Sofifi
  33.     Provinsi Papua Barat yang beribukota di Kota Kota Manokwari
  34.     Provinsi Papua yang beribukota di Kota Jayapura

5 Kota / Kabupaten Percontohan di Indonesia
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri meluncurkan lima kabupaten dan kota sebagai daerah sejahtera yang nantinya akan menjadi percontohan.
“Lima kabupaten dan kota ini kita lakukan uji coba sebagai kabupaten dan kota sejahtera,” kata Mensos pada peluncuran dan penandatanganan MoU Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Terpadu Menuju Kota Sejahtera (PKST MKS) di Jakarta, Rabu malam.
Kelima kabupaten/kota yang dinilai layak sebagai daerah sejahtera tersebut yaitu Kota Sukabumi di Jawa Barat, Kota Payakumbuh Sumatera Barat, Kabupaten Sragen Jawa Tengah, Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan dan Kabupaten Berau Kalimantan Timur.

Mensos menjelaskan, penilaian yang dilakukan terhadap kelima daerah tersebut sehingga layak disebut sebagai kabupaten dan kota sejahtera diantaranya dilihat dari kondisi daerah, kesiapan pemerintah daerah dan berdasarkan verfikasi yang dilakukan Kementerian Sosial terkait sejauh mana kesiapan daerah.
“Kita inginkan kesiapan daerah dimana nanti tersedia pelayanan satu pintu untuk melayani berbagai permasalahan sosial seperti lansia terlantar, anak terlantar, kemiskinan, pengangguran, kecacatan dan sebagainya,” ujar Mensos.
Menurut Mensos sebuah kabupaten atau kota yang sejahtera harus layak anak, layak bagi lansia, berkurang jumlah kemiskinan serta pengangguran dan masalah-masalah sosial lainnya.
“Saya memberi apresiasi seluruh kabupaten kota punya semangat untuk memberikan pelayanan terpadu karena sangat penting sebab masalah anak terlantar, kecacatan, lansia, masalah kemiskinan harus diselesaikan secara terpadu,” tambah dia.
Kementerian Sosial tetap akan memberi bantuan dalam bidang penyiapan pekerja sosial sebab dibutuhkan tenaga pekerja sosial yang profesional untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Mensos optimis kabupaten dan kota sejahtera akan berhasil dan bisa dicontoh oleh daerah lain di Indonesia. (D016/M009)

Tiga Kabupaten Indonesia Jadi Percontohan

Penanganan Gawat Terpadu


Tuban (Antara Jatim) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprogramkan tiga kabupaten di Indonesia yaitu Tuban di Jawa Timur, Kendal di Jawa Tengah dan Cirebon di  Jawa Barat, menjadi kabupaten percontohan sistem penanganan gawat darurat terpadu (SPGDT).
     
"Tiga kabupaten ini dijadikan model SPGDT karena lokasinya di pantura, dengan tingkat kecelakaan yang tinggi," kata Ketua Umum Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (Ikessido) Dr.dr.Supriyantoro, di Tuban, Kamis.
     
Dengan demikian, menurut dia, kalau memang tiga kabupaten model SPGDT dalam praktiknya sudah bisa berjalan dengan baik maka daerah lainnya bisa belajar dalam mengembangkan SPGDT di tiga kabupaten itu.
     
"Di Tanah Air baru ada sekitar 40 kabupaten yang mengembangkan SPGDT," jelas dia, di sela-sela acara pelatihan dan penguatan SPGDT di Tuban.
     
Dari Kementerian Kesehatan dr.Budi Silvana menjelaskan pengembangan SPGDT di Tanah Air penting dilakukan karena angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia.
     
"Kalau Hari Raya Idul Fitri angka kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwa, akan meningkat," katanya, menegaskan.
     
Oleh karena itu, menurut dia juga Supriyanto, tiga kabupaten yang menjadi model percontohan SPGDT ditetapkan di jalur pantura yang rawan kecelakaan lalu lintas pada Hari Raya Idul Fitri.
     


"Dibutuhkan komitmen bersama berbagai pihak mulai kepolisian, TNI, jajaran pemerintah kabupaten (pemkab), rumah sakit (RS), juga masyarakat agar SPGDT bisa berjalan baik," katanya, menegaskan.
     
Pada sambutan di acara pelatihan dan penguatan SPGDT di Tuban itu, ia menegaskan program SPGDT ini mengedepankan penanganan korban kecelakaan sebelum masuk rumah sakit (RS). Selain itu, dalam  menangani korban harus dilakukan dengan benar agar korban tidak bertambah parah.
     
"Seperti mobil ambulan harus tersedia untuk keadaan darurat yang bisa dimanfaatkan secara langsung bukan harus menunggu keputusan bupati," ujarnya.
     
Begitu pula, menurut dia, RS juga wajib menerima pasien korban kecelakaan lalu lintas atau kalau RS setempat tidak mampu menangani maka wajib mencarikan RS lainnya. 
     
Program pelatihan dan penguatan SPGDT yang dibuka Bupati Tuban Fathul Huda diikuti 93 peserta dari berbagai pihak. Program SPGDT itu merupakan kerja sama Kemenkes, Ikessindo dan perhimpunan dokter gawat darurat Indonesia (PKGDI). 
     
"Program SPGDT sudah ada sejak lama, tapi dalam pelaksanaannya tersendat," ucap Supriyanto, menambahkan.





Tidak ada komentar:
Write komentar